Masih terlintas di benak kita peristiwa penyerangan di Cluster Australia Grand Lake Tangerang yang ramai di seluruh media di Indonesia. Perkara itu kini sudah mulai naik ke persidangan
Namun dari balik jeruji besi titipan Polda Metro Jaya, pelaku penyerangan Jhon Refra Alias Jhon Kei (JK) buka suara tentang masalah yang sebenarnya terjadi dalam perkara tersebut.
“Tidak ada permasalahan sengketa tanah di Ambon sana, saya hanya perintahkan anak buah saya untuk menagih uang yang dipinjam Nus sekitar tahun 2013 sebesar 1 M. Dia (Nus) pinjam uang pribadi saya dan janji akan mengembalikan selama 6 bulan sebesar 2 M, tapi sampai saat ini tidak ada sepeserpun yang dia bayar,” kata Jhon.
Jhon mengaku, ia hanya minta haknya, dan pernah menyuruh orangnya untuk panggil Nus ke titian (kediaman JK-red). “Tapi dia tidak ada datang, yang kemudian saya suruh anak-anak tagih,” ungkap Jhon Kei saat ditemui wartawan.
Jhon juga menyebutkan bahwa dirinya sebagai hamba Tuhan percaya bahwa kebenaran sesungguhnya akan terungkap, salah dan benar tidak akan tertukar. “Kuasa Tuhan tidak perlu diragukan,” ungkapnya,
Jhon juga menegaskan jika Nus memang ingin berdamai, maka bayar apa yang dia pinjam dan janjikan kepadanya. “Kita akan terima,” ujarnya.
Jhon juga mengaku, selama di penjara dari tahun 2012 sampai 2016 ia menggaji Nus 10 juta/bulan untuk bisa mengkontrol anak-anak AMKEI sebagai penggantinya. Tapi setelah dirinya bebas bersyarat 26 Desember 2019 lalu, ternyata para anggota AMKEI malah berantakan.
“Biarkan hukum berjalan seadil-adilnya jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun dan kebenaran akan terbuka selebar-lebarnya atas kuasa Tuhan,” kata Jhon. ***